Hari: 18 April 2025

Sebar Hoaks Maling Ponsel, Pria Lamongan Ini Ternyata Pelakunya

Sebar Hoaks Maling Ponsel, Pria Lamongan Ini Ternyata Pelakunya

Aksi “maling teriak maling” terjadi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, di mana seorang pria berinisial AS (32), warga Kecamatan Karanggeneng, justru menjadi pelaku pencurian tiga unit telepon seluler setelah sebelumnya menyebarkan berita bohong (hoaks) tentang adanya maling ponsel yang tertangkap warga. Tindakan aneh ini dilakukan pelaku untuk mengalihkan perhatian dan menghilangkan jejak kejahatannya.

Kasus ini bermula ketika korban, Iswanto, warga Desa Sonoadi, Kecamatan Karanggeneng, kehilangan tiga unit ponsel miliknya yang sedang diisi daya di rumah temannya. Tak lama berselang, korban menerima pesan WhatsApp dari pelaku, AS, yang juga merupakan tetangganya. Pesan tersebut berisi sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang diklaim sebagai maling ponsel sedang diamuk massa di Desa Karangwungu, Kecamatan Karanggeneng.

Merasa penasaran dan khawatir, korban langsung bergegas pulang untuk memeriksa keberadaan ponselnya. Benar saja, ketiga ponsel miliknya sudah raib. Korban kemudian mendatangi lokasi yang disebutkan dalam video hoaks tersebut untuk mencari informasi, namun warga setempat membantah adanya kejadian penangkapan maling ponsel. Warga curiga bahwa video tersebut sengaja disebarkan untuk mengelabui.

Korban akhirnya melaporkan kejadian pencurian dan penyebaran hoaks tersebut ke Polsek Karanggeneng. Setelah menerima laporan, Unit Reskrim Polsek Karanggeneng segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan AS di rumahnya.

Kapolsek Karanggeneng, Iptu Sofian Ali, menjelaskan bahwa pelaku mengakui perbuatannya mencuri tiga unit ponsel milik korban. Pelaku juga mengakui sengaja menyebarkan video hoaks tersebut untuk mengelabui korban dan warga sekitar agar tidak mencurigainya sebagai pelaku pencurian. Bahkan, pelaku sempat berdalih mengambil sendiri gambar dalam video hoaks tersebut.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mencocokkan keterangan pelaku dengan fakta di lapangan, polisi berhasil mengungkap kebohongan AS. Ketiga unit ponsel curian berhasil ditemukan disembunyikan di area persawahan tidak jauh dari rumah pelaku.

Kini, AS harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Ia terancam dijerat dengan pasal pencurian dan pasal penyebaran berita bohong yang meresahkan masyarakat. Kasus ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kejujuran dan konsekuensi

Polemik di Depok: Penggusuran SDN Pocin 1 Demi Masjid Tuai Kontroversi

Polemik di Depok: Penggusuran SDN Pocin 1 Demi Masjid Tuai Kontroversi

Keputusan Pemerintah Kota Depok untuk merelokasi dan menggusur bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Cina (Pocin) 1 demi pembangunan masjid menuai polemik dan penolakan dari berbagai pihak. Kebijakan ini dianggap kontroversial karena dinilai mengorbankan kepentingan pendidikan anak-anak demi kepentingan pembangunan rumah ibadah.

Awal mula polemik ini adalah rencana pembangunan masjid di atas lahan yang saat ini berdiri bangunan SDN Pocin 1. Pemerintah Kota Depok berdalih bahwa relokasi ini dilakukan untuk kepentingan yang lebih besar, yaitu menyediakan fasilitas ibadah yang memadai bagi masyarakat. Namun, keputusan ini tidak serta merta diterima oleh para orang tua murid, guru, dan aktivis pendidikan.

Penolakan terhadap penggusuran SDN Pocin 1 didasarkan pada beberapa alasan kuat. Pertama, relokasi dinilai akan mengganggu proses belajar mengajar siswa, terutama di tengah tahun ajaran. Kedua, lokasi relokasi yang ditawarkan dianggap kurang representatif dan berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan bagi siswa. Ketiga, banyak pihak menilai bahwa seharusnya pemerintah kota dapat mencari solusi lain tanpa harus mengorbankan fasilitas pendidikan yang sudah ada.

Aksi protes dan audiensi antara pihak sekolah, orang tua murid, dan pemerintah kota telah dilakukan. Namun, hingga kini belum ada titik temu yang memuaskan semua pihak. Pemerintah Kota Depok tetap bersikukuh dengan rencana pembangunan masjid, sementara pihak sekolah dan orang tua murid terus berupaya mempertahankan keberadaan SDN Pocin 1 di lokasi semula.

Polemik penggusuran SDN Pocin 1 Depok ini menjadi sorotan nasional dan memicu perdebatan mengenai prioritas pembangunan dan keseimbangan antara fasilitas pendidikan dan fasilitas ibadah.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya komunikasi dan musyawarah yang efektif antara pemerintah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berdampak luas.

Lebih lanjut, polemik ini juga menyoroti aspek perencanaan kota dan alokasi lahan yang efektif. Muncul pertanyaan mengapa lahan sekolah yang sudah jelas fungsinya harus dialihfungsikan untuk pembangunan lain.

Transparansi dalam proses pengambilan keputusan dan pertimbangan dampak sosial menjadi isu krusial dalam kasus ini. Suara masyarakat, terutama yang terdampak langsung, seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam setiap kebijakan publik.

Diduga Kelelahan: Pikap Terjun ke Jurang di Lumajang, Pengemudi Selamat

Diduga Kelelahan: Pikap Terjun ke Jurang di Lumajang, Pengemudi Selamat

Sebuah insiden kecelakaan tunggal terjadi di wilayah Lumajang, Jawa Timur, di mana sebuah mobil pikap dilaporkan terjun ke jurang. Peristiwa ini terjadi pada Jumat dini hari, 18 April 2025, sekitar pukul 03.00 WIB di Jalan Raya Senduro, Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Diduga kuat, sopir mobil pikap tersebut mengantuk sehingga kehilangan kendali dan menyebabkan kendaraan terjun ke jurang sedalam kurang lebih 10 meter. Beruntungnya, dalam insiden terjun ke jurang ini, pengemudi pikap dilaporkan selamat meskipun mengalami luka-luka.

Informasi yang berhasil dihimpun dari laporan warga dan petugas di lokasi kejadian menyebutkan bahwa mobil pikap dengan nomor polisi P XXXX QR yang dikemudikan oleh seorang pria bernama Bapak Samsul (42 tahun) melaju dari arah Lumajang menuju Senduro. Setibanya di lokasi kejadian yang merupakan tikungan tajam dengan kondisi jalan menurun, mobil pikap tersebut tiba-tiba oleng dan kemudian terjun ke jurang yang berada di sisi jalan. Warga sekitar yang mendengar suara benturan keras segera mendatangi lokasi dan mendapati mobil pikap dalam kondisi रिंगsek di dasar jurang. Mereka kemudian membantu mengevakuasi pengemudi yang terjepit di dalam kabin.

Petugas dari Polsek Senduro dan Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) Polres Lumajang segera tiba di lokasi setelah menerima laporan. Proses evakuasi mobil pikap yang terjun ke jurang tersebut membutuhkan waktu dan peralatan khusus karena medan yang sulit. Menurut keterangan dari Kapolsek Senduro, AKP Agus Wijaya, yang ditemui di lokasi pada Jumat pagi, dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah sopir yang mengantuk. “Dari keterangan saksi dan hasil olah TKP, kuat dugaan sopir kelelahan dan mengantuk sehingga tidak dapat mengendalikan kendaraannya saat melewati tikungan,” ujarnya.

Bapak Samsul, pengemudi pikap yang terjun ke jurang, berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat namun mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh. Ia kemudian dilarikan ke Puskesmas Senduro untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh pengemudi untuk selalu beristirahat yang cukup sebelum melakukan perjalanan jauh, terutama di malam hari, guna menghindari kejadian serupa. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kondisi fisik saat berkendara demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Tragis! Wanita Ditemukan Dibunuh Usai Berkencan dengan Pria di Lumajang

Tragis! Wanita Ditemukan Dibunuh Usai Berkencan dengan Pria di Lumajang

Warga di sekitar Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan jenazah seorang wanita di sebuah lahan kosong pada Jumat pagi, 18 April 2025. Korban yang diketahui berinisial RS (32 tahun) diduga kuat menjadi korban pembunuhan setelah sebelumnya berkencan dengan seorang pria yang belum diketahui identitasnya. Peristiwa wanita dibunuh ini sontak membuat pihak kepolisian dari Polres Lumajang bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan dan memburu pelaku. Dugaan sementara, wanita ini merupakan korban pembunuhan berencana.

Menurut informasi yang dihimpun dari beberapa saksi dan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), sebelum ditemukan wanita dibunuh, korban sempat terlihat pergi dengan seorang pria menggunakan sepeda motor pada Kamis malam. Pihak keluarga korban yang khawatir karena RS tidak kunjung pulang kemudian melakukan pencarian dan akhirnya menemukan jenazah korban di sebuah lahan kosong tidak jauh dari pemukiman warga. Kondisi jenazah wanita dibunuh tersebut menunjukkan adanya luka akibat benda tajam di beberapa bagian tubuh.

Tim Inafis Polres Lumajang segera melakukan identifikasi terhadap jenazah korban dan mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, kuat dugaan bahwa wanita dibunuh ini merupakan korban pembunuhan setelah sebelumnya bertemu dan berhubungan dengan seorang pria. Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan pendalaman informasi terkait identitas pria tersebut dan motif pelaku melakukan pembunuhan. Beberapa saksi juga telah dimintai keterangan untuk membantu mengungkap kronologi kejadian wanita dibunuh ini.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lumajang, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan jenazah seorang wanita yang diduga menjadi korban pembunuhan. Pihaknya menyatakan bahwa tim gabungan dari Satreskrim Polres Lumajang telah diterjunkan untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku. “Kami sedang melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas pelaku dan motif pembunuhan ini. Berdasarkan bukti-bukti di lapangan, kuat dugaan korban wanita dibunuh setelah bertemu dengan seseorang. Kami berharap pelaku dapat segera kami amankan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegas AKBP Dewa Putu Eka Darmawan. Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang yang baru dikenal dan segera melaporkan jika ada hal-hal yang mencurigakan.