Hari: 15 April 2025

Kasus Pembunuhan Taksi Online Terungkap! 2 Pelaku Pembunuh Berhasil Diamankan di Lumajang

Kasus Pembunuhan Taksi Online Terungkap! 2 Pelaku Pembunuh Berhasil Diamankan di Lumajang

Tim gabungan dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lumajang berhasil menangkap dua orang yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuh seorang pengemudi taksi online yang ditemukan tewas beberapa hari sebelumnya. Penangkapan kedua pelaku pembunuh ini dilakukan di dua lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Lumajang pada hari Selasa, 15 April 2025, dalam operasi yang berlangsung sejak dini hari. Identitas kedua pelaku pembunuh tersebut adalah RS (28 tahun) dan JN (32 tahun).

Pengungkapan kasus ini berawal dari serangkaian penyelidikan intensif yang dilakukan oleh Polres Lumajang pasca ditemukannya jenazah korban, yang diketahui bernama Slamet (43 tahun), di area perkebunan tebu di Kecamatan Sukodono pada hari Minggu, 13 April 2025. Berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan sejumlah saksi, petugas berhasil mengidentifikasi ciri-ciri pelaku pembunuh dan melacak keberadaan mereka.

Kepala Polres Lumajang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Dedy Kurniawan, dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Lumajang pada Selasa siang, pukul 11.00 WIB, memaparkan kronologi penangkapan kedua tersangka. “Setelah melakukan penyelidikan mendalam, tim kami berhasil mengamankan tersangka RS di kediamannya di Kecamatan Pasirian sekitar pukul 03.00 WIB. Kemudian, pengembangan lebih lanjut mengarah pada penangkapan tersangka JN di sebuah rumah kontrakan di Kecamatan Yosowilangun sekitar pukul 05.30 WIB,” jelas AKBP Dedy Kurniawan.

Dari hasil pemeriksaan awal, motif pelaku pembunuh diduga kuat adalah perampokan. Kedua tersangka mengakui telah memesan taksi online korban dengan niat untuk mengambil barang berharga milik korban. Namun, dalam proses perampokan tersebut, terjadi perlawanan dari korban yang mengakibatkan kedua tersangka melakukan tindakan kekerasan hingga korban meninggal dunia. Polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk senjata tajam yang diduga digunakan untuk melakukan pembunuhan, serta barang-barang milik korban yang belum sempat dijual oleh para pelaku.

Saat ini, kedua pelaku pembunuh masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Lumajang untuk mengungkap detail lebih lanjut mengenai perencanaan dan pelaksanaan pembunuhan tersebut. AKBP Dedy Kurniawan menegaskan bahwa pihaknya akan menjerat kedua tersangka dengan pasal berlapis terkait tindak pidana pembunuhan berencana dan perampokan dengan kekerasan, yang ancaman hukumannya bisa mencapai hukuman mati atau penjara seumur hidup. Keberhasilan Polres Lumajang dalam waktu singkat mengungkap kasus ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi keluarga korban dan memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya para pengemudi taksi online.

Tragis! Kecelakaan Bus Tabrak Pikap di Tol Lumajang, 3 Nyawa Melayang

Tragis! Kecelakaan Bus Tabrak Pikap di Tol Lumajang, 3 Nyawa Melayang

Sebuah insiden kecelakaan bus maut terjadi di ruas jalan tol Surabaya-Gempol KM 67.800 arah Probolinggo, wilayah Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Peristiwa nahas yang melibatkan sebuah bus penumpang dan sebuah mobil pikap ini terjadi pada Selasa pagi, 15 April 2025, sekitar pukul 05.30 WIB. Akibat kecelakaan bus yang diduga disebabkan oleh sopir bus yang mengantuk, tiga orang dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Menurut keterangan saksi mata dan informasi awal dari pihak kepolisian, kecelakaan bus terjadi ketika bus yang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Surabaya menuju Probolinggo tiba-tiba oleng dan menabrak bagian belakang mobil pikap yang berada di jalur lambat. Benturan keras mengakibatkan mobil pikap ringsek parah dan tiga orang penumpangnya tewas seketika di lokasi kejadian. Sementara itu, bus penumpang juga mengalami kerusakan cukup signifikan di bagian depan, namun sebagian besar penumpangnya dilaporkan selamat meskipun beberapa mengalami luka-luka ringan.

Petugas dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lumajang yang segera tiba di lokasi kecelakaan bus melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengevakuasi para korban. Jenazah ketiga korban tewas yang belum diketahui identitasnya langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Haryoto Lumajang untuk proses identifikasi lebih lanjut. Sementara itu, para penumpang bus yang mengalami luka-luka juga dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Kepala Satlantas Polres Lumajang, AKP I Gede Made Swardana, S.H., saat memberikan keterangan pers di lokasi kecelakaan bus menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab pasti kecelakaan ini. “Dugaan sementara, sopir bus mengantuk sehingga kehilangan konsentrasi dan menabrak kendaraan di depannya. Namun, kami masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap sopir bus dan saksi-saksi untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan bus ini,” ujar AKP I Gede Made Swardana.

Akibat kecelakaan bus ini, arus lalu lintas di ruas jalan tol tersebut sempat mengalami kepadatan. Pihak kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kondisi fisik dan konsentrasi saat berkendara, terutama di jalan tol yang memungkinkan kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi. Pihak kepolisian mengimbau kepada para pengemudi untuk selalu beristirahat yang cukup sebelum melakukan perjalanan jauh guna menghindari terjadinya kecelakaan tragis seperti ini.

Karapan Kerbau, Tradisi Rasa Syukur Hasil Bumi di Lumajang

Karapan Kerbau, Tradisi Rasa Syukur Hasil Bumi di Lumajang

Lumajang, sebuah kabupaten di Jawa Timur, dikenal dengan kekayaan alamnya yang subur. Di tengah hamparan sawah yang luas, tradisi Karapan Kerbau menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat. Lebih dari sekadar perlombaan, Karapan Kerbau adalah wujud rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah.

Sejarah dan Makna Tradisi

Tradisi Karapan Kerbau telah diwariskan secara turun-temurun. Konon, tradisi ini berawal dari kebiasaan para petani yang mengadu kecepatan kerbau mereka setelah musim panen tiba. Seiring waktu, kegiatan ini berkembang menjadi perlombaan yang lebih terorganisir dan menjadi bagian dari perayaan syukur.

Bagi masyarakat Lumajang, kerbau bukan hanya hewan ternak. Kerbau adalah mitra petani dalam mengolah sawah. Oleh karena itu, Karapan Kerbau juga menjadi bentuk penghormatan kepada hewan yang telah berjasa dalam menghasilkan panen.

Prosesi dan Daya Tarik Wisata

Karapan Kerbau biasanya diadakan setelah musim panen atau menjelang musim tanam. Kerbau-kerbau yang akan dilombakan dipilih dan dilatih secara khusus. Para pemilik kerbau juga mempersiapkan perlengkapan khusus, seperti bajak yang dihias dan cambuk.

Perlombaan Karapan Kerbau selalu menarik perhatian banyak orang. Selain masyarakat setempat, wisatawan dari berbagai daerah juga datang untuk menyaksikan tradisi unik ini. Suasana meriah dengan sorak sorai penonton dan alunan musik tradisional menambah semarak acara.

Upaya Pelestarian

Pemerintah Kabupaten Lumajang dan masyarakat setempat terus berupaya melestarikan tradisi Karapan Kerbau. Berbagai festival dan acara budaya diadakan untuk memperkenalkan tradisi ini kepada generasi muda dan wisatawan.

Karapan Kerbau bukan hanya sekadar perlombaan. Ini adalah bagian dari identitas budaya Lumajang yang patut dijaga dan dilestarikan. Dengan menjaga tradisi ini, masyarakat Lumajang juga menjaga hubungan harmonis antara manusia, hewan, dan alam.Selain itu, Karapan Kerbau juga menjadi ajang silaturahmi antar warga. Para pemilik kerbau dan penonton berkumpul, saling bertukar cerita, dan mempererat tali persaudaraan. Tradisi ini juga menjadi daya tarik wisata yang unik, memperkenalkan kekayaan budaya Lumajang kepada dunia luar. Keberadaannya diharapkan terus terjaga sebagai warisan budaya yang berharga.