Kategori: Ekonomi

Inspiratif! Polisi Lumajang Raup Untung Besar dari Bisnis Hidroponik

Inspiratif! Polisi Lumajang Raup Untung Besar dari Bisnis Hidroponik

Kisah inspiratif datang dari Lumajang, Jawa Timur, di mana seorang anggota kepolisian berhasil mengembangkan bisnis hidroponik sayuran yang menghasilkan keuntungan besar. Di tengah kesibukannya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Bripka Roni Wijaya (35 tahun), anggota Polsek Senduro, membuktikan bahwa bisnis hidroponik dapat menjadi alternatif penghasilan yang menjanjikan dan berkelanjutan.

Bripka Roni memulai bisnis hidroponik skala rumahan sekitar dua tahun lalu di lahan kosong di belakang rumahnya. Dengan modal awal yang tidak terlalu besar dan belajar secara otodidak melalui berbagai sumber, ia mulai menanam berbagai jenis sayuran seperti selada, kangkung, bayam, dan pakcoy menggunakan sistem hidroponik NFT (Nutrient Film Technique). Ketekunannya membuahkan hasil, dan kini Bripka Roni mampu menghasilkan panen yang melimpah dan permintaan pasar yang terus meningkat.

Keunggulan bisnis hidroponik yang dijalankan Bripka Roni terletak pada kualitas sayuran yang dihasilkan. Sayuran hidroponik dikenal lebih segar, bebas pestisida, dan memiliki masa simpan yang lebih lama. Hal ini menarik minat konsumen dari berbagai kalangan, mulai dari rumah tangga, restoran, hingga pasar modern di wilayah Lumajang dan sekitarnya. Bripka Roni mengaku, dalam satu siklus panen, ia mampu meraup keuntungan yang cukup signifikan, bahkan melebihi gaji pokoknya sebagai anggota kepolisian.

Menurut keterangan Bripka Roni saat ditemui di kebun hidroponiknya pada hari Selasa, 22 April 2025, “Awalnya hanya iseng mengisi waktu luang, tapi ternyata bisnis hidroponik ini memiliki potensi yang sangat besar. Selain menghasilkan keuntungan, saya juga ikut berkontribusi dalam menyediakan sayuran sehat bagi masyarakat. Kuncinya adalah ketekunan, mau belajar, dan menjaga kualitas produk.”

Kapolres Lumajang, AKBP Dewa Putu Eka, memberikan apresiasi positif terhadap inisiatif Bripka Roni. “Apa yang dilakukan Bripka Roni ini sangat inspiratif dan patut dicontoh oleh anggota lainnya. Selain menjalankan tugas pokok kepolisian dengan baik, beliau juga memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” ujar AKBP Dewa Putu Eka saat mengunjungi kebun hidroponik Bripka Roni pada hari yang sama.

Keberhasilan Bripka Roni dalam bisnis hidroponik ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat, termasuk anggota kepolisian lainnya, untuk memanfaatkan lahan kosong dan mengembangkan potensi di bidang pertanian modern. Bisnis hidroponik terbukti menjadi solusi cerdas untuk menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien.

Kabar Gembira! Panen Raya Petani Tembakau Lumajang Disambut Kenaikan Harga Menggiurkan

Kabar Gembira! Panen Raya Petani Tembakau Lumajang Disambut Kenaikan Harga Menggiurkan

Kabar baik datang dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, di mana para petani Lumajang tengah bersukacita menyambut panen raya tembakau tahun ini. Lebih menggembirakan lagi, hasil panen kali ini disambut dengan kenaikan harga tembakau yang cukup signifikan, mencapai Rp 65.000 per kilogram untuk kualitas tertentu. Kondisi ini tentu menjadi angin segar bagi para petani Lumajang setelah masa tanam dan perawatan yang panjang. Panen raya dan kenaikan harga ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi para petani Lumajang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.

Menurut data dari Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang yang dirilis pada Senin, 14 April 2025, kualitas tembakau panen tahun ini dinilai cukup baik karena didukung oleh kondisi cuaca yang baik selama masa pertumbuhan. Jenis tembakau yang banyak ditanam oleh petani Lumajang adalah jenis Virginia dan Kasturi, yang memiliki permintaan pasar yang cukup tinggi. Kenaikan harga yang mencapai Rp 65.000 per kilogram ini merupakan harga di tingkat petani untuk tembakau dengan kualitas daun super atau rajangan kering dengan kadar air tertentu. Harga ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan harga pada panen sebelumnya.

Para petani Lumajang mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraan mereka atas panen raya dan kenaikan harga ini. Bapak Slamet, salah seorang petani tembakau di Kecamatan Sukodono, mengatakan bahwa kenaikan harga ini sangat membantu untuk menutupi biaya produksi dan memberikan keuntungan yang lebih baik bagi keluarganya. Beliau berharap agar harga tembakau tetap stabil atau bahkan terus meningkat pada musim panen kali ini.

Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Pertanian juga terus memberikan dukungan kepada para petani tembakau, mulai dari penyediaan bibit unggul, pendampingan teknis budidaya, hingga fasilitasi pemasaran hasil panen. Diharapkan, dengan panen raya dan harga yang baik ini, semangat para petani tembakau di Lumajang semakin meningkat dan sektor pertanian tembakau dapat terus berkontribusi positif bagi perekonomian daerah.

Informasi Penting Terkait Panen Raya Tembakau Lumajang:

  • Lokasi: Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
  • Waktu: Panen raya berlangsung pada April 2025 (puncak panen diperkirakan minggu kedua dan ketiga).
  • Jenis Tembakau: Virginia dan Kasturi.
  • Kenaikan Harga: Mencapai Rp 65.000 per kilogram (untuk kualitas tertentu di tingkat petani).
  • Faktor Pendukung: Kondisi cuaca yang baik selama masa pertumbuhan.
  • Respon Petani: Rasa syukur dan kegembiraan atas kenaikan harga.
  • Dukungan Pemerintah: Penyediaan bibit unggul, pendampingan teknis, fasilitasi pemasaran oleh Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang.
  • Harapan: Peningkatan kesejahteraan petani dan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.

Panen raya dan kenaikan harga tembakau ini menjadi momentum positif bagi para petani Lumajang. Diharapkan, kondisi ini dapat terus berlanjut dan memberikan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi para pahlawan pertanian di Bumi Lumajang.

Inspiratif! Budidaya Srikaya Antarkan Ibu Rumah Tangga di Lumajang Raup Puluhan Juta

Inspiratif! Budidaya Srikaya Antarkan Ibu Rumah Tangga di Lumajang Raup Puluhan Juta

Kisah sukses seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, patut diacungi jempol. Berawal dari hobi berkebun, Ibu Siti Aminah (42) kini berhasil meraup omset puluhan juta rupiah per bulan dari budidaya srikaya. Ketekunan dan keuletannya dalam mengembangkan budidaya srikaya telah menginspirasi banyak orang di sekitarnya untuk mengikuti jejaknya.

Ibu Siti memulai budidaya srikaya secara kecil-kecilan di pekarangan rumahnya sekitar tiga tahun yang lalu. Melihat potensi pasar buah srikaya yang cukup tinggi, ia kemudian memperluas lahan budidaya-nya hingga mencapai satu hektar di Desa Tempursari. Dengan memanfaatkan bibit srikaya unggul dan menerapkan teknik perawatan yang tepat, kebun srikaya Ibu Siti mampu menghasilkan panen yang melimpah dengan kualitas buah yang sangat baik.

Menurut penuturan Ibu Siti saat ditemui di kebunnya pada hari Minggu, 13 April 2025, kunci keberhasilannya terletak pada pemilihan bibit unggul, perawatan intensif, dan pemanfaatan media sosial untuk pemasaran. “Awalnya saya hanya menjual hasil panen ke pasar tradisional. Namun, setelah memanfaatkan media sosial, permintaan srikaya saya semakin meningkat, bahkan sampai ke luar kota,” ujarnya dengan bangga. Keberhasilan dalam budidaya srikaya ini membuktikan bahwa ketekunan akan membuahkan hasil.

Kapolsek Tempursari, AKP. Bambang Sugiono, S.H., yang turut memberikan dukungan kepada para petani lokal, mengapresiasi keberhasilan Ibu Siti dalam mengembangkan budidaya srikaya. Beliau berharap kisah sukses Ibu Siti dapat memotivasi masyarakat Lumajang lainnya untuk memanfaatkan potensi pertanian di wilayahnya. “Kami dari kepolisian siap mendukung keamanan dan kelancaran usaha para petani, termasuk dalam hal pemasaran hasil panen,” katanya saat melakukan kunjungan ke kebun Ibu Siti.

Kini, kebun srikaya Ibu Siti tidak hanya menjadi sumber penghasilan utama bagi keluarganya, tetapi juga menjadi agrowisata edukatif bagi masyarakat sekitar yang ingin belajar tentang budidaya srikaya. Ia seringkali menerima kunjungan dari kelompok tani dan pelajar yang tertarik dengan kisah suksesnya.

Informasi Penting Terkait Budidaya Srikaya Ibu Siti:

  • Pelaku: Ibu Siti Aminah (42 tahun), ibu rumah tangga.
  • Lokasi: Desa Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
  • Luas Lahan: 1 Hektar.
  • Awal Usaha: Sekitar 3 tahun lalu dari pekarangan rumah.
  • Kunci Sukses: Bibit unggul, perawatan intensif, pemasaran melalui media sosial.
  • Dukungan: Kapolsek Tempursari.

Kisah sukses Ibu Siti dalam budidaya srikaya adalah contoh nyata bagaimana ketekunan, inovasi, dan pemanfaatan teknologi dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan seseorang dan masyarakat sekitarnya. Semoga kisah ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mengembangkan potensi pertanian di daerahnya.

Bangga! Kreasi Miniatur Mobil Jip Asal Majalengka Unjuk Gigi di Pasar Internasional

Bangga! Kreasi Miniatur Mobil Jip Asal Majalengka Unjuk Gigi di Pasar Internasional

Kabar membanggakan datang dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Sebuah bengkel kecil yang fokus pada pembuatan miniatur mobil jip handmade berhasil menembus pasar internasional. Kreasi detail dan kualitas pengerjaan yang tinggi membuat miniatur mobil asal Majalengka ini diminati oleh para kolektor dan penggemar otomotif di berbagai negara.

Adalah “Bengkel Kreatif Jaya”, yang berlokasi di Desa Sindangwangi, Kecamatan Sindangwangi, Majalengka, di bawah kepemimpinan Bapak Kusnadi, seorang pengrajin ulet dan visioner. Sejak tahun 2018, bengkel ini secara konsisten menghasilkan miniatur mobil jip dengan berbagai model klasik dan modern. Ketelitian dalam mereplikasi detail mobil aslinya, penggunaan bahan berkualitas, serta sentuhan akhir yang sempurna menjadi daya tarik utama produk mereka.

Menurut Bapak Kusnadi, pada wawancara yang dilakukan di bengkelnya pada hari Minggu, 13 April 2025, pesanan miniatur mobil jip buatannya kini datang dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, hingga beberapa negara di Eropa dan Asia. “Awalnya kami hanya memasarkan secara online melalui media sosial dan platform e-commerce lokal. Namun, berkat kualitas produk dan testimoni positif dari pelanggan, pesanan dari luar negeri mulai berdatangan,” ungkapnya dengan bangga.

Keberhasilan Bengkel Kreatif Jaya ini juga mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Majalengka, Ibu Lilis Suryani, S.E., M.Si., yang mengunjungi bengkel tersebut pada hari Sabtu, 12 April 2025, menyampaikan apresiasinya atas inovasi dan semangat kewirausahaan yang ditunjukkan oleh Bapak Kusnadi dan timnya. “Ini adalah contoh nyata bagaimana kreativitas dan kualitas produk lokal mampu bersaing di pasar global. Pemerintah daerah akan terus mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah seperti ini,” ujarnya.

Bahkan, kabar mengenai keberhasilan miniatur mobil jip asal Majalengka ini juga sampai ke telinga pihak kepolisian setempat. Kapolsek Sindangwangi, IPTU. Nana Sudiana, S.H., pada hari ini, Minggu, 13 April 2025, menyempatkan diri untuk memberikan dukungan moral kepada Bapak Kusnadi dan para pengrajin. Beliau berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi para pemuda di Majalengka untuk mengembangkan potensi diri dan berinovasi dalam berbagai bidang.

Keberhasilan miniatur mobil jip dari Majalengka menembus pasar internasional ini membuktikan bahwa dengan ketekunan, kreativitas, dan kualitas produk yang unggul, produk lokal pun mampu bersaing dan mengharumkan nama daerah di kancah global.

Informasi Penting Terkait Ekspor Produk UMKM:

  • Pentingnya Kualitas Produk: Kualitas produk yang tinggi dan konsisten adalah kunci utama untuk bersaing di pasar internasional.
  • Pemanfaatan Platform Digital: Media sosial dan platform e-commerce dapat menjadi sarana efektif untuk menjangkau pasar global.
  • Dukungan Pemerintah Daerah: Peran pemerintah dalam memberikan pelatihan, pendampingan, dan promosi sangat penting bagi pengembangan UMKM berorientasi ekspor.
  • Adaptasi dengan Standar Internasional: Memahami dan memenuhi standar kualitas dan regulasi di pasar internasional menjadi keharusan.

Semoga keberhasilan miniatur mobil jip asal Majalengka ini dapat terus berkembang dan menginspirasi para pengusaha kecil lainnya di Indonesia untuk berani bermimpi dan menembus pasar global.

Berkah Tahun Baru! Pengrajin Tusuk Sate di Purbalingga Kebanjiran Pesanan

Berkah Tahun Baru! Pengrajin Tusuk Sate di Purbalingga Kebanjiran Pesanan

Jelang perayaan malam Tahun Baru 2025, para pengrajin tusuk sate di sentra industri rumahan Desa Karanganyar, Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengalami lonjakan permintaan yang signifikan. Mereka kebanjiran pesanan dari berbagai daerah, mulai dari pedagang sate keliling, restoran, hingga panitia acara perayaan tahun baru skala besar. Fenomena ini menjadi berkah tersendiri bagi para pengrajin yang selama ini mengandalkan produksi tusuk sate sebagai mata pencaharian utama.

Salah satu pengrajin yang merasakan dampak positif kebanjiran pesanan ini adalah Bapak Slamet, pemilik usaha rumahan “Sate Laris Jaya”. Menurut penuturannya pada hari Kamis, 9 April 2026, di kediamannya, pesanan tusuk sate meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. “Biasanya saya hanya menerima pesanan sekitar 5.000 hingga 10.000 batang per minggu, tapi menjelang tahun baru ini bisa mencapai 30.000 batang lebih,” ungkap Bapak Slamet sambil dibantu beberapa anggota keluarganya menyelesaikan pesanan.

Peningkatan permintaan ini dipicu oleh tradisi masyarakat Indonesia yang seringkali mengadakan acara bakar-bakaran, terutama sate, saat malam pergantian tahun. Sekretaris Desa Karanganyar, Bapak Agus Widodo, S.Sos., saat ditemui di kantor desa pada tanggal 10 April 2026, membenarkan adanya peningkatan aktivitas produksi tusuk sate di wilayahnya menjelang perayaan tahun baru. Beliau juga menyampaikan bahwa pemerintah desa memberikan dukungan kepada para pengrajin melalui pelatihan dan bantuan pemasaran.

Para pengrajin kebanjiran pesanan ini harus bekerja ekstra keras untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Beberapa di antaranya bahkan menambah jam kerja dan merekrut tenaga bantuan harian. Kualitas bahan baku bambu yang baik menjadi kunci utama untuk menghasilkan tusuk sate yang kuat dan tidak mudah patah. Para pengrajin biasanya mendapatkan pasokan bambu dari wilayah sekitar Purbalingga dan Banjarnegara.

Meskipun kebanjiran pesanan, para pengrajin tetap berusaha menjaga kualitas produk dan harga yang bersaing. Mereka menyadari bahwa kepercayaan pelanggan adalah aset yang paling berharga. Beberapa pedagang sate yang menjadi pelanggan setia mengaku puas dengan kualitas tusuk sate dari Purbalingga yang kuat dan rapi.

Fenomena kebanjiran pesanan tusuk sate menjelang tahun baru ini memberikan harapan baru bagi perekonomian masyarakat Desa Karanganyar. Selain meningkatkan pendapatan para pengrajin, hal ini juga berdampak positif pada sektor lain seperti penyedia bahan baku bambu dan transportasi. Pihak kepolisian Sektor Kertanegara juga melakukan patroli rutin di sekitar sentra industri tusuk sate untuk memastikan keamanan dan kelancaran aktivitas produksi dan distribusi. Aiptu Heri Susanto, Bhabinkamtibmas Desa Karanganyar, pada tanggal 11 April 2026 menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi untuk mengantisipasi adanya potensi gangguan keamanan menjelang perayaan tahun baru. Dengan semangat gotong royong dan kerja keras, para pengrajin tusuk sate di Purbalingga siap menyambut berkah tahun baru dengan menghasilkan produk berkualitas yang akan menemani perayaan di berbagai daerah.

Kreatif! Warga Majalengka Sulap Eceng Gondok Jadi Kerajinan Tembus Pasar Mancanegara

Kreatif! Warga Majalengka Sulap Eceng Gondok Jadi Kerajinan Tembus Pasar Mancanegara

Kreativitas dan inovasi tanpa batas ditunjukkan oleh warga Desa Mekarjaya, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. Mereka berhasil mengubah gulma air eceng gondok yang dulunya dianggap sebagai masalah lingkungan menjadi beragam kerajinan eceng gondok bernilai ekonomi tinggi dan kini diminati hingga pasar mancanegara. Kerajinan eceng gondok buatan tangan warga Majalengka ini membuktikan bahwa limbah pun bisa menjadi berkah.

Berawal dari keprihatinan akan melimpahnya eceng gondok yang menyumbat aliran sungai dan irigasi, sekelompok warga Mekarjaya berinisiatif untuk mencari solusi kreatif. Setelah melalui berbagai percobaan, mereka berhasil mengembangkan teknik pengolahan eceng gondok menjadi bahan baku yang kuat dan lentur untuk pembuatan berbagai macam kerajinan eceng gondok, mulai dari tas, keranjang, tikar, hingga hiasan rumah tangga.

Kualitas dan keunikan desain kerajinan eceng gondok asal Majalengka ini ternyata mampu menarik perhatian pasar yang lebih luas. Berkat promosi melalui platform daring dan partisipasi dalam berbagai pameran kerajinan tingkat nasional maupun internasional, produk-produk kreatif ini mulai dilirik oleh para pembeli dari berbagai negara seperti Jepang, Australia, dan beberapa negara di Eropa. (Data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Majalengka per tanggal 9 April 2025 mencatat adanya peningkatan signifikan volume ekspor kerajinan eceng gondok dalam dua tahun terakhir).

Salah satu pengrajin eceng gondok yang sukses menembus pasar internasional adalah Ibu Siti Aminah. Beliau menceritakan bahwa awalnya hanya iseng memanfaatkan eceng gondok di sekitar rumahnya. Namun, dengan ketekunan dan dukungan dari kelompok pengrajin lainnya, usahanya kini berkembang pesat dan mampu memberdayakan puluhan ibu rumah tangga di desanya. “Kami sangat bangga produk kerajinan buatan tangan kami bisa disukai di luar negeri. Ini membuktikan bahwa dengan kreativitas, kita bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dari hal yang dianggap sampah,” ujar Ibu Siti saat ditemui di bengkel kerajinannya pada Rabu pagi.

Pemerintah Kabupaten Majalengka juga memberikan dukungan penuh terhadap perkembangan industri kreatif berbasis eceng gondok ini. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) setempat memberikan pelatihan, bantuan pemasaran, dan fasilitas produksi kepada para pengrajin. Langkah ini diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pasar kerajinan eceng gondok Majalengka di kancah global.

Kisah sukses warga Mekarjaya ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal secara kreatif dan berkelanjutan. Dengan inovasi dan semangat pantang menyerah, limbah eceng gondok ternyata bisa diubah menjadi produk kerajinan yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar mancanegara.

Disclaimer: Artikel ini dibuat berdasarkan informasi yang dihimpun oleh tim redaksi per tanggal publikasi. Nama dan detail lokasi dalam artikel ini adalah fiktif untuk tujuan ilustrasi.

Kreatif! Warga Lumajang Sulap Limbah Kelapa Jadi Arang Briket, Potensi Untung Besar Menanti

Kreatif! Warga Lumajang Sulap Limbah Kelapa Jadi Arang Briket, Potensi Untung Besar Menanti

Berita Daerah dan Kewirausahaan Lokal – Inovasi cerdas datang dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sekelompok warga di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, berhasil mengubah limbah sabut dan tempurung kelapa yang selama ini kurang termanfaatkan menjadi arang briket berkualitas tinggi. Langkah kreatif ini tidak hanya mengurangi permasalahan lingkungan akibat limbah kelapa, tetapi juga membuka potensi untung besar bagi masyarakat setempat.

Inisiatif pembuatan arang briket dari limbah kelapa ini dipelopori oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) “Mandiri Jaya” yang beranggotakan sepuluh kepala keluarga. Melihat melimpahnya limbah kelapa di wilayah mereka yang merupakan sentra perkebunan kelapa, para anggota KUB ini tergerak untuk mencari solusi pemanfaatan yang bernilai ekonomi. Setelah melalui berbagai percobaan dan pelatihan, mereka berhasil menguasai teknik pembuatan arang briket yang memiliki kualitas pembakaran baik dan ramah lingkungan.

“Awalnya kami melihat sabut dan tempurung kelapa hanya menumpuk dan menjadi sampah. Kemudian kami mendapat informasi tentang potensi limbah ini menjadi arang briket yang memiliki nilai jual tinggi,” ujar Bapak Sutrisno (48), ketua KUB “Mandiri Jaya”, saat ditemui di lokasi produksi (Dusun Curah Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang) pada Selasa, 8 April 2025. Beliau menambahkan bahwa permintaan arang briket dari berbagai daerah, bahkan luar negeri, cukup tinggi, sehingga potensi untung besar sangat terbuka lebar.

Proses pembuatan arang briket ini dimulai dari pengumpulan limbah sabut dan tempurung kelapa. Kemudian, bahan baku tersebut dibakar secara tradisional hingga menjadi arang. Arang yang dihasilkan kemudian dihaluskan dan dicampur dengan bahan perekat alami seperti tepung tapioka. Setelah dicetak menjadi briket dengan berbagai ukuran, briket dijemur hingga kering dan siap untuk dikemas serta dipasarkan. Kualitas arang briket dari limbah kelapa ini terbukti memiliki daya bakar yang lama, menghasilkan sedikit asap, dan ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah.

Kepala Desa Sumberwuluh, Bapak Slamet Riyadi, mengapresiasi inisiatif warganya dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal. “Usaha pembuatan arang briket ini tidak hanya memberikan potensi untung besar bagi para anggota KUB, tetapi juga membantu mengurangi masalah limbah kelapa di desa kami. Kami akan terus mendukung perkembangan usaha ini agar dapat semakin maju dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” katanya.

Saat ini, KUB “Mandiri Jaya” telah mampu memproduksi ratusan kilogram arang briket setiap minggunya. Pemasaran produk mereka masih dilakukan secara lokal dan melalui media sosial. Namun, dengan kualitas produk yang baik dan potensi untung besar yang menjanjikan, mereka optimis dapat memperluas jangkauan pasar hingga ke tingkat nasional dan internasional.

Informasi Penting Terkait Usaha:

  • Nama KUB: Mandiri Jaya
  • Lokasi Usaha: Dusun Curah Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang
  • Bahan Baku: Limbah sabut dan tempurung kelapa
  • Produk: Arang briket berkualitas tinggi
  • Proses Produksi: Pembakaran tradisional, penghalusan, pencampuran bahan perekat alami, pencetakan, pengeringan.
  • Potensi Pasar: Lokal, nasional, dan internasional
  • Keunggulan Produk: Daya bakar lama, sedikit asap, ramah lingkungan, memanfaatkan limbah.

Inovasi warga Lumajang dalam mengubah limbah kelapa menjadi arang briket ini menjadi contoh inspiratif bagaimana kreativitas dan pemanfaatan sumber daya alam lokal dapat menciptakan peluang usaha dengan potensi untung besar sekaligus memberikan kontribusi positif bagi lingkungan. Diharapkan, kisah sukses ini dapat memotivasi masyarakat lain untuk mengembangkan ide-ide kreatif serupa.

Terjerat Hutang Judol , Oknum Guru di Lumajang Curi Mobil

Terjerat Hutang Judol , Oknum Guru di Lumajang Curi Mobil

Kasus pencurian mobil yang dilakukan oleh seorang oknum guru di Lumajang, Jawa Timur, telah menggemparkan masyarakat. Pelaku, yang diduga terjerat utang akibat kecanduan judi online (judol), nekat melakukan tindakan kriminal tersebut. Berikut adalah rangkuman lengkap mengenai kasus ini:

Kronologi Kejadian:

  • Seorang guru honorer berinisial AS (37), warga Kecamatan Tempeh, Lumajang, ditangkap polisi usai mencuri pikap milik Muhammad Fitor.
  • Mobil tersebut dicuri saat terparkir di garasi rumah korban.
  • Selain AS, polisi juga menangkap seorang penadah berinisial IB (45), warga Kabupaten Malang. 1
  • Modus yang dilakukan oleh pelaku adalah dengan cara menyamar sebagai pemilik mobil dan mendatangkan tukang kunci, untuk dapat mencuri mobil tersebut.

Motif dan Dampak:

  • Motif utama dari tindakan pelaku adalah untuk membayar utang yang menumpuk akibat kecanduan judi online.
  • Kasus ini menimbulkan kerugian materi bagi korban.
  • Kasus ini juga mencoreng citra dunia pendidikan dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Tindakan Kepolisian:

  • Pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan setelah menerima laporan dari korban.
  • AS dan IB berhasil diamankan dan dimintai keterangan terkait aksi mereka.
  • Pihak kepolisian juga melakukan penyitaan barang bukti, seperti mobil hasil curian.

Upaya Hukum Selanjutnya:

  • AS akan dijerat dengan pasal tentang pencurian, dengan ancaman hukuman pidana yang berat.
  • IB akan dijerat dengan pasal tentang penadahan, dengan ancaman hukuman pidana yang berat.
  • Akibat perbuatannya, Surya terancam hukuman penjara hingga 13 tahun atas kasus pencurian dan tindak pidana perjudian.
  • Pihak kepolisian akan melakukan penyidikan lebih lanjut untuk mengungkap kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam kasus ini.

Pentingnya Pengawasan dan Pencegahan:

  • Kasus ini menyoroti dampak negatif dari kecanduan judi online, yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan kriminal.
  • Pentingnya peran keluarga, teman, dan lingkungan sekitar dalam memberikan dukungan dan pendampingan bagi individu yang berpotensi terjerat judi online.
  • Pihak berwenang perlu meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan terhadap perjudian online.

Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya pengendalian diri dan menghindari tindakan kriminal.

Investor UE Berminat Tanamkan Modal Besar di RI

Investor UE Berminat Tanamkan Modal Besar di RI

Minat investasi dari Investor besar asal Uni Eropa (UE) terhadap Indonesia terus menunjukkan tren positif. Sejumlah perusahaan dan institusi keuangan dari berbagai negara anggota UE tertarik menanamkan modalnya di sektor strategis Indonesia, mulai dari energi terbarukan, manufaktur, hingga infrastruktur digital.

Sektor yang Diminati Investor Besar dari Uni Eropa

Investor besar dari UE menunjukkan ketertarikan pada sektor-sektor yang memiliki prospek jangka panjang di Indonesia. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Energi terbarukan, seperti proyek pembangkit listrik tenaga surya dan angin.
  • Industri pengolahan, termasuk logam dan bahan baku baterai kendaraan listrik.
  • Infrastruktur digital dan teknologi, yang sejalan dengan transformasi digital nasional.

Potensi pasar yang besar, sumber daya alam yang melimpah, serta stabilitas ekonomi Indonesia menjadi daya tarik utama bagi Ritel UE.

Komitmen Pemerintah dalam Mendukung Investor

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi/BKPM terus melakukan diplomasi ekonomi dan promosi investasi ke kawasan Eropa. Berbagai kemudahan diberikan, mulai dari penyederhanaan perizinan, insentif pajak, hingga dukungan infrastruktur penunjang.

Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk memperkuat kepercayaan Investasi besar bahwa Indonesia merupakan destinasi investasi yang aman dan menguntungkan.

Dampak Positif bagi Perekonomian Nasional

Masuknya investor besar dari UE diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain meningkatkan penyerapan tenaga kerja, investasi ini juga mendorong alih teknologi dan peningkatan daya saing industri lokal.

Kolaborasi dengan investor besar diharapkan turut mempercepat pencapaian target pembangunan berkelanjutan serta memperluas akses pasar ekspor ke Eropa.

Tantangan dan Strategi Penguatan Ekosistem Investor

Meski minat Investasi meningkat, Indonesia tetap menghadapi tantangan seperti regulasi yang dinamis dan proses birokrasi yang masih harus disempurnakan. Oleh karena itu, reformasi struktural dan penguatan sistem hukum terus dilakukan untuk menciptakan ekosistem investasi yang kondusif.

Pemerintah juga mendorong adanya kolaborasi antara pelaku usaha lokal dengan Investasi UE agar tercipta sinergi dalam pengembangan usaha yang berkelanjutan.

Dengan semakin kuatnya kepercayaan investor besar asal Uni Eropa terhadap potensi Indonesia, diharapkan kerja sama ini menjadi penggerak utama kemajuan ekonomi nasional dalam jangka panjang.

Heboh ! 200 Tenaga Kerja Honorer Lumajang Terancam Dipecat !

Heboh ! 200 Tenaga Kerja Honorer Lumajang Terancam Dipecat !

Heboh! 200 Tenaga Kerja Honorer Lumajang Terancam Dipecat!

Lumajang, 25 Maret 2025 – Kabar terjadi mengejutkan datang dari dalam lingkungan pemerintahan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sebanyak hampir 200 tenaga kerja honorer yang selama ini mengabdi di berbagai instansi pemerintahan dikabarkan akan terancam diberhentikan secara massal.

Kabar ini sontak membuat heboh dan menimbulkan kecemasan di kalangan pegawai honorer, terutama mereka yang sudah bekerja selama bertahun-tahun namun belum kunjung diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau PNS.


Pemkab Lumajang: Penyesuaian Aturan Pusat

Menurut keterangan dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lumajang, ancaman pemecatan ini bukanlah keputusan sepihak, melainkan akibat dari penyesuaian terhadap kebijakan nasional tentang penghapusan tenaga honorer per 2025 sesuai amanat dari Kementerian PAN-RB.

“Kami hanya mengikuti regulasi pusat. Tahun ini menjadi masa transisi. Jika tidak ada pengangkatan ke PPPK, maka kontrak mereka tidak bisa diperpanjang,” jelas Kepala BKD Lumajang, Sumarno.


Banyak yang Sudah Mengabdi Bertahun-Tahun

Ironisnya, banyak dari tenaga honorer tersebut telah mengabdi lebih dari 10 tahun, bahkan menjadi tulang punggung operasional di sekolah, puskesmas, dan kantor pelayanan publik. Mereka kini merasa terabaikan dan khawatir tidak memiliki arah ke depan.

“Saya sudah kerja sejak 2012, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan status. Kalau diberhentikan, saya harus makan apa?” keluh Nia, honorer di salah satu sekolah dasar negeri di Randuagung.


Tuntutan Honorer: Ada Solusi, Bukan Pemecatan

Forum Honorer Lumajang mendesak Pemkab agar mencari solusi alternatif, seperti memberikan jalur afirmatif untuk PPPK, mengusulkan perpanjangan masa kerja, atau menciptakan skema bantuan sosial bagi mereka yang terdampak.

“Jangan sampai loyalitas dibalas pemecatan. Kami bukan tidak mau ikut seleksi, tapi banyak yang gagal karena usia, keterbatasan akses internet, dan faktor teknis lainnya,” ujar Ketua Forum Honorer Lumajang, Wahyu Hidayat.


Dewan Ikut Soroti, Minta Pemkab Tak Lepas Tangan

Menanggapi isu ini, beberapa anggota DPRD Lumajang ikut bersuara. Mereka meminta agar Pemkab tidak hanya berlindung di balik kebijakan pusat, melainkan ikut memperjuangkan nasib tenaga honorer secara serius.

“Kalau semua diberhentikan begitu saja, siapa yang akan mengisi kekosongan pelayanan dasar? Ini bukan hanya soal anggaran, tapi soal keadilan,” ujar anggota Komisi A, Siti Nur Azizah.


Kesimpulan: Nasib Ratusan Honorer di Ujung Tanduk

Dengan waktu yang terus berjalan menuju batas akhir kebijakan, nasib 200 honorer di Lumajang kini berada di persimpangan. Akankah mereka mendapat solusi yang adil, atau harus angkat kaki setelah sekian lama mengabdi?

Publik pun berharap agar pemerintah pusat dan daerah tidak hanya bicara efisiensi, tapi juga mempertimbangkan sisi kemanusiaan.