Bubur Syuro Lumajang: Simbol Rasa Syukur dan Tradisi Kuliner yang Kaya Makna
Lumajang, sebuah kabupaten di Jawa Timur, tidak hanya kaya akan keindahan alamnya, tetapi juga memiliki tradisi kuliner yang unik dan sarat makna. Salah satunya adalah Bubur Syuro, hidangan khas yang menjadi simbol rasa syukur bagi masyarakat setempat.
Sejarah dan Makna Bubur Syuro
Bubur Syuro, atau yang juga dikenal dengan nama “Tajin Sorah”, merupakan bubur putih yang terbuat dari beras dan santan. Hidangan ini biasanya disajikan pada bulan Muharram, khususnya pada tanggal 10 Muharram atau Hari Asyura. Bagi masyarakat Lumajang, Bubur Syuro bukan sekadar makanan, melainkan simbol rasa syukur atas berkah dan rezeki yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Proses Pembuatan Bubur Syuro
Proses pembuatan Bubur Syuro cukup sederhana, namun membutuhkan ketelatenan. Beras yang telah dicuci bersih dimasak bersama santan hingga menjadi bubur. Kemudian, bubur disajikan dengan berbagai macam lauk, seperti telur dadar, tempe, tahu, dan kerupuk. Yang membuat Bubur Syuro khas Lumajang berbeda adalah adanya tambahan jenang (dodol) di atasnya.
Bubur Syuro sebagai Simbol Rasa Syukur dan Kebersamaan
Bubur Syuro bukan hanya simbol rasa syukur, tetapi juga simbol kebersamaan. Masyarakat Lumajang biasanya memasak Bubur Syuro secara bergotong royong dan membagikannya kepada tetangga dan kerabat. Tradisi ini mempererat tali silaturahmi dan menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat.
Informasi Tambahan:
- Pada tanggal 10 Muharram 1446 Hijriah, masyarakat Lumajang di berbagai desa menggelar tradisi memasak dan membagikan Bubur Syuro.
- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang mencatat, tradisi Bubur Syuro telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.
- Selain di Lumajang, tradisi memasak dan membagikan Bubur Syuro juga ditemukan di beberapa daerah lain di Jawa Timur, seperti Madura dan sebagian wilayah Jawa Tengah.
- Bubur syuro ini sendiri memiliki banyak sekali variasi, hal ini di karenakan setiap daerah memiliki cara masing masing dalam pembuatannya.
Bubur Syuro merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Lumajang. Hidangan ini tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan makna dan nilai-nilai luhur.