Jelang perayaan malam Tahun Baru 2025, para pengrajin tusuk sate di sentra industri rumahan Desa Karanganyar, Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengalami lonjakan permintaan yang signifikan. Mereka kebanjiran pesanan dari berbagai daerah, mulai dari pedagang sate keliling, restoran, hingga panitia acara perayaan tahun baru skala besar. Fenomena ini menjadi berkah tersendiri bagi para pengrajin yang selama ini mengandalkan produksi tusuk sate sebagai mata pencaharian utama.
Salah satu pengrajin yang merasakan dampak positif kebanjiran pesanan ini adalah Bapak Slamet, pemilik usaha rumahan “Sate Laris Jaya”. Menurut penuturannya pada hari Kamis, 9 April 2026, di kediamannya, pesanan tusuk sate meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. “Biasanya saya hanya menerima pesanan sekitar 5.000 hingga 10.000 batang per minggu, tapi menjelang tahun baru ini bisa mencapai 30.000 batang lebih,” ungkap Bapak Slamet sambil dibantu beberapa anggota keluarganya menyelesaikan pesanan.
Peningkatan permintaan ini dipicu oleh tradisi masyarakat Indonesia yang seringkali mengadakan acara bakar-bakaran, terutama sate, saat malam pergantian tahun. Sekretaris Desa Karanganyar, Bapak Agus Widodo, S.Sos., saat ditemui di kantor desa pada tanggal 10 April 2026, membenarkan adanya peningkatan aktivitas produksi tusuk sate di wilayahnya menjelang perayaan tahun baru. Beliau juga menyampaikan bahwa pemerintah desa memberikan dukungan kepada para pengrajin melalui pelatihan dan bantuan pemasaran.
Para pengrajin kebanjiran pesanan ini harus bekerja ekstra keras untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Beberapa di antaranya bahkan menambah jam kerja dan merekrut tenaga bantuan harian. Kualitas bahan baku bambu yang baik menjadi kunci utama untuk menghasilkan tusuk sate yang kuat dan tidak mudah patah. Para pengrajin biasanya mendapatkan pasokan bambu dari wilayah sekitar Purbalingga dan Banjarnegara.
Meskipun kebanjiran pesanan, para pengrajin tetap berusaha menjaga kualitas produk dan harga yang bersaing. Mereka menyadari bahwa kepercayaan pelanggan adalah aset yang paling berharga. Beberapa pedagang sate yang menjadi pelanggan setia mengaku puas dengan kualitas tusuk sate dari Purbalingga yang kuat dan rapi.
Fenomena kebanjiran pesanan tusuk sate menjelang tahun baru ini memberikan harapan baru bagi perekonomian masyarakat Desa Karanganyar. Selain meningkatkan pendapatan para pengrajin, hal ini juga berdampak positif pada sektor lain seperti penyedia bahan baku bambu dan transportasi. Pihak kepolisian Sektor Kertanegara juga melakukan patroli rutin di sekitar sentra industri tusuk sate untuk memastikan keamanan dan kelancaran aktivitas produksi dan distribusi. Aiptu Heri Susanto, Bhabinkamtibmas Desa Karanganyar, pada tanggal 11 April 2026 menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi untuk mengantisipasi adanya potensi gangguan keamanan menjelang perayaan tahun baru. Dengan semangat gotong royong dan kerja keras, para pengrajin tusuk sate di Purbalingga siap menyambut berkah tahun baru dengan menghasilkan produk berkualitas yang akan menemani perayaan di berbagai daerah.