Hari: 10 April 2025

Breaking News Lumajang! Warga Temukan Jasad Pria Gantung Diri di Area Kebun

Breaking News Lumajang! Warga Temukan Jasad Pria Gantung Diri di Area Kebun

Warga Dusun Krajan, Desa Labruk Lor, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan jasad seorang pria gantung diri pada Kamis pagi, 10 April 2025, sekitar pukul 07.00 WIB. Jasad pria gantung diri yang diketahui bernama Samsul Arif (38 tahun), ditemukan tergantung di sebuah pohon kopi di area perkebunan milik warga setempat. Penemuan tragis ini sontak membuat warga sekitar terkejut dan melaporkannya kepada pihak berwajib.

Informasi mengenai penemuan pria gantung diri ini dengan cepat menyebar di kalangan warga. Saksi mata yang pertama kali menemukan jasad korban, Bapak Jono (52 tahun), mengaku sedang melintas di area kebun hendak menuju ladangnya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat sesosok pria gantung diri tergantung di pohon kopi dengan seutas tali tambang melilit lehernya. Bapak Jono segera memberitahukan penemuan tersebut kepada warga lain dan diteruskan ke perangkat desa serta pihak kepolisian.

Petugas dari Polsek Lumajang Kota yang segera tiba di lokasi setelah menerima laporan, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengidentifikasi jasad korban. Berdasarkan identifikasi awal, korban diketahui bernama Samsul Arif, seorang warga setempat yang sehari-harinya bekerja sebagai petani. Pihak kepolisian juga melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban dan area sekitar lokasi penemuan untuk mencari kemungkinan adanya tanda-tanda kekerasan. Namun, hingga saat ini, dugaan kuat mengarah pada tindakan bunuh diri.

Kapolsek Lumajang Kota, Kompol Didik Darmanto, S.H., M.H., saat memberikan keterangan pers di lokasi kejadian, membenarkan adanya penemuan jasad pria gantung diri tersebut. “Kami telah melakukan olah TKP dan mengidentifikasi korban. Saat ini, jenazah korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haryoto Lumajang untuk dilakukan visum et repertum guna mengetahui penyebab pasti kematian korban,” ujar Kompol Didik Darmanto.

Lebih lanjut, Kompol Didik Darmanto menambahkan bahwa pihaknya juga tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif di balik tindakan pria gantung diri ini. Pihak kepolisian telah meminta keterangan dari keluarga dan kerabat dekat korban. Berdasarkan keterangan awal dari pihak keluarga, korban diketahui memiliki riwayat depresi dan sedang menghadapi masalah pribadi. Namun, pihak kepolisian masih akan terus mendalami informasi tersebut.

Penemuan jasad pria gantung diri ini menambah daftar panjang kasus bunuh diri yang terjadi di wilayah Lumajang dalam beberapa waktu terakhir. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang memiliki masalah atau mengetahui adanya warga yang mengalami depresi untuk segera mencari bantuan profesional atau menghubungi layanan kesehatan mental terdekat. Informasi mengenai layanan kesehatan mental dapat diakses melalui website Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau dinas kesehatan setempat. Polsek Lumajang Kota juga mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi terkait kasus ini dan menghormati privasi keluarga korban.

Warga NTB Meninggal di Kapal saat Ingin Berobat ke Banyuwangi!

Warga NTB Meninggal di Kapal saat Ingin Berobat ke Banyuwangi!

Kabar duka menyelimuti perjalanan seorang warga Nusa Tenggara Barat (NTB) yang hendak mencari pengobatan di Banyuwangi, Jawa Timur. Suhaina (53 tahun), seorang perempuan asal Kabupaten Lombok Tengah, NTB, menghembuskan nafas terakhirnya di atas Kapal Motor (KM) Mutiara Barat saat berlayar di perairan Bungkulan Timur, Buleleng, Bali, pada Jumat pagi, 29 Maret 2024, sekitar pukul 04.30 WITA.

Kronologi Perjalanan Pilu

Korban bersama suaminya memulai perjalanan dari Pelabuhan Gili Mas, Lombok, pada Kamis malam, 28 Maret 2024, pukul 22.18 WITA, dengan tujuan Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. Menurut keterangan dari Kasatpolairud Polresta Banyuwangi, Kompol I Nyoman Ardita, pihak kepolisian menerima laporan langsung dari nahkoda kapal mengenai kejadian tragis tersebut.

Berdasarkan informasi, Suhaina memang sudah dalam kondisi sakit sebelum memulai perjalanan laut tersebut. Tujuan keberangkatannya ke Banyuwangi adalah untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Namun, takdir berkata lain, dan korban ditemukan meninggal dunia di dalam mobil yang terparkir di atas kapal, didampingi oleh suaminya.

Tindakan Setelah Kejadian

Setelah menerima informasi mengenai penumpang yang meninggal, nahkoda KM Mutiara Barat melanjutkan perjalanan dan tiba di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, pada Jumat pagi, 29 Maret 2024, sekitar pukul 07.30 WIB. Setibanya di pelabuhan, petugas Satpolair Polresta Banyuwangi segera membantu proses evakuasi jenazah korban. Jenazah kemudian dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Berdasarkan pemeriksaan awal oleh tim medis di kapal, dugaan sementara penyebab meninggalnya Suhaina adalah karena sakit yang dideritanya. Jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa kembali ke rumah duka di NTB.

Pesan Duka dan Perhatian Terhadap Kondisi Penumpang

Kejadian pilu ini tentu saja menyisakan duka bagi keluarga korban dan menjadi perhatian bagi pihak operator kapal serta para penumpang lainnya. Diharapkan, pihak terkait dapat lebih memperhatikan kondisi kesehatan penumpang, terutama yang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan sakit, demi mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !

Berkah Tahun Baru! Pengrajin Tusuk Sate di Purbalingga Kebanjiran Pesanan

Berkah Tahun Baru! Pengrajin Tusuk Sate di Purbalingga Kebanjiran Pesanan

Jelang perayaan malam Tahun Baru 2025, para pengrajin tusuk sate di sentra industri rumahan Desa Karanganyar, Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengalami lonjakan permintaan yang signifikan. Mereka kebanjiran pesanan dari berbagai daerah, mulai dari pedagang sate keliling, restoran, hingga panitia acara perayaan tahun baru skala besar. Fenomena ini menjadi berkah tersendiri bagi para pengrajin yang selama ini mengandalkan produksi tusuk sate sebagai mata pencaharian utama.

Salah satu pengrajin yang merasakan dampak positif kebanjiran pesanan ini adalah Bapak Slamet, pemilik usaha rumahan “Sate Laris Jaya”. Menurut penuturannya pada hari Kamis, 9 April 2026, di kediamannya, pesanan tusuk sate meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. “Biasanya saya hanya menerima pesanan sekitar 5.000 hingga 10.000 batang per minggu, tapi menjelang tahun baru ini bisa mencapai 30.000 batang lebih,” ungkap Bapak Slamet sambil dibantu beberapa anggota keluarganya menyelesaikan pesanan.

Peningkatan permintaan ini dipicu oleh tradisi masyarakat Indonesia yang seringkali mengadakan acara bakar-bakaran, terutama sate, saat malam pergantian tahun. Sekretaris Desa Karanganyar, Bapak Agus Widodo, S.Sos., saat ditemui di kantor desa pada tanggal 10 April 2026, membenarkan adanya peningkatan aktivitas produksi tusuk sate di wilayahnya menjelang perayaan tahun baru. Beliau juga menyampaikan bahwa pemerintah desa memberikan dukungan kepada para pengrajin melalui pelatihan dan bantuan pemasaran.

Para pengrajin kebanjiran pesanan ini harus bekerja ekstra keras untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Beberapa di antaranya bahkan menambah jam kerja dan merekrut tenaga bantuan harian. Kualitas bahan baku bambu yang baik menjadi kunci utama untuk menghasilkan tusuk sate yang kuat dan tidak mudah patah. Para pengrajin biasanya mendapatkan pasokan bambu dari wilayah sekitar Purbalingga dan Banjarnegara.

Meskipun kebanjiran pesanan, para pengrajin tetap berusaha menjaga kualitas produk dan harga yang bersaing. Mereka menyadari bahwa kepercayaan pelanggan adalah aset yang paling berharga. Beberapa pedagang sate yang menjadi pelanggan setia mengaku puas dengan kualitas tusuk sate dari Purbalingga yang kuat dan rapi.

Fenomena kebanjiran pesanan tusuk sate menjelang tahun baru ini memberikan harapan baru bagi perekonomian masyarakat Desa Karanganyar. Selain meningkatkan pendapatan para pengrajin, hal ini juga berdampak positif pada sektor lain seperti penyedia bahan baku bambu dan transportasi. Pihak kepolisian Sektor Kertanegara juga melakukan patroli rutin di sekitar sentra industri tusuk sate untuk memastikan keamanan dan kelancaran aktivitas produksi dan distribusi. Aiptu Heri Susanto, Bhabinkamtibmas Desa Karanganyar, pada tanggal 11 April 2026 menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi untuk mengantisipasi adanya potensi gangguan keamanan menjelang perayaan tahun baru. Dengan semangat gotong royong dan kerja keras, para pengrajin tusuk sate di Purbalingga siap menyambut berkah tahun baru dengan menghasilkan produk berkualitas yang akan menemani perayaan di berbagai daerah.