Lahar Gunung Sumeru Selimuti Lahan Pertanian di Lumajang: Dampak dan Upaya Penanganan

Lumajang, Jawa Timur – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali menimbulkan dampak signifikan bagi masyarakat sekitar. Hujan deras yang mengguyur kawasan puncak Semeru pada Kamis, 18 April 2024, memicu aliran lahar gunung yang meluncur deras ke beberapa sungai, termasuk Sungai Glidik, Sungai Rojali Mujur, dan Sungai Bondoyudo. Akibatnya, puluhan hektar lahan pertanian di wilayah Lumajang tertutup material vulkanik, menyebabkan kerusakan dan kerugian bagi para petani.

Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, aliran lahar gunung ini tidak hanya merusak lahan pertanian, tetapi juga mengancam permukiman warga yang berada di sepanjang aliran sungai. Petugas BPBD bersama tim gabungan dari TNI, Polri, dan relawan telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pendataan kerusakan.

“Kami terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan warga,” ujar Patria Dwi Hastiadi, Kepala Pelaksana BPBD Lumajang. “Prioritas utama kami adalah mengevakuasi warga yang berada di daerah rawan dan memberikan bantuan logistik bagi mereka yang terdampak.”

Dampak dari aliran lahar gunung ini sangat dirasakan oleh para petani di Lumajang. Lahan pertanian yang subur kini tertutup material vulkanik, menyebabkan tanaman pangan dan hortikultura mengalami gagal panen. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Pemerintah Kabupaten Lumajang telah mengambil langkah-langkah untuk membantu para petani yang terdampak. Bantuan berupa bibit tanaman, pupuk, dan alat pertanian akan segera disalurkan. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan modal usaha bagi para petani yang mengalami kerugian besar.

“Kami memahami kesulitan yang dihadapi para petani,” kata Bupati Lumajang, Thoriqul Haq. “Pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu mereka bangkit kembali.”

Aliran lahar gunung Semeru ini menjadi pengingat akan potensi bahaya yang selalu mengintai masyarakat yang tinggal di sekitar gunung berapi aktif. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci untuk mengurangi risiko bencana.

Informasi Tambahan:

  • Tanggal Kejadian: Kamis, 18 April 2024
  • Lokasi: Sepanjang aliran Sungai Glidik, Sungai Rojali Mujur, dan Sungai Bondoyudo, Lumajang
  • Petugas yang Terlibat: BPBD Lumajang, TNI, Polri, dan relawan
  • Dampak: Kerusakan puluhan hektar lahan pertanian dan ancaman terhadap permukiman warga.

Semoga artikel ini bermanfaat dan informatif.