Dhangglung: Harmoni Tradisional Lumajang Mengiringi Semangat Kerapan Sapi
Lumajang, Jawa Timur, menyimpan kekayaan tradisi yang unik, salah satunya adalah Dhangglung. Lebih dari sekadar alunan musik, Dhangglung dulunya merupakan bagian tak terpisahkan dari kerapan sapi, sebuah perhelatan budaya yang penuh semangat dan prestise. Irama khas Dhangglung membangkitkan adrenalin para joki dan memeriahkan suasana perlombaan.
Inti dari pertunjukan musik Dhangglung terletak pada dua jenis alat musik utama: kenong telok dan thong-thong kerap (kenthongan). Kenong telok, dengan bunyi khasnya yang bernada, memberikan melodi dan struktur pada musik. Sementara itu, thong-thong kerap atau kenthongan, yang terbuat dari bambu atau kayu berongga, menghasilkan ritme dinamis yang menghentak dan menyemangati jalannya kerapan sapi. Kombinasi kedua alat musik ini menciptakan harmoni tradisional yang khas dan mudah dikenali.
Dahulu, Dhangglung dimainkan secara khusus untuk mengiringi kerapan sapi. Iramanya yang rancak diyakini dapat memacu semangat sapi-sapi pacuan dan memberikan hiburan bagi para penonton. Suara kenong telok dan tabuhan kenthongan berpadu menciptakan atmosfer kegembiraan dan persaingan yang sengit di arena kerapan.
Sayangnya, seiring perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup, popularitas Dhangglung sebagai pengiring utama kerapan sapi mulai menurun. Namun, warisan budaya ini tetap dijaga dan dilestarikan oleh para seniman dan komunitas di Lumajang. Upaya revitalisasi terus dilakukan agar Dhangglung tidak hilang ditelan waktu.
Meskipun kini jarang terdengar mengiringi kerapan sapi secara langsung, Dhangglung masih memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata budaya. Pertunjukan musik Dhangglung dapat ditampilkan dalam berbagai acara budaya, festival, atau sebagai hiburan tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat tradisi Lumajang. Keunikan kombinasi alat musik dan sejarahnya yang terkait dengan kerapan sapi menjadikannya sebuah pertunjukan yang menarik dan berkesan.
Pelestarian Dhangglung bukan hanya tentang mempertahankan sebuah tradisi musik, tetapi juga tentang menjaga identitas budaya masyarakat Lumajang. Musik ini adalah bagian dari sejarah dan warisan leluhur yang mengandung nilai-nilai sosial dan semangat kebersamaan. Dengan terus mengenalkan dan mempromosikan Dhangglung, diharapkan generasi muda dapat lebih menghargai dan melestarikan kekayaan budaya daerahnya.