Kondisi cuaca ekstrim berupa gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda perairan Lumajang, Jawa Timur, dalam beberapa hari terakhir memaksa ratusan nelayan untuk menghentikan aktivitas melaut. Situasi ini berdampak signifikan terhadap mata pencaharian mereka, mengancam stabilitas ekonomi keluarga yang sangat bergantung pada hasil tangkapan ikan. Pihak berwenang setempat mengimbau para nelayan untuk tetap waspada dan tidak memaksakan diri melaut demi keselamatan jiwa. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut mengenai dampak cuaca ekstrim terhadap kehidupan nelayan di Lumajang.
Gelombang Tinggi dan Angin Kencang Terjang Pesisir Lumajang
Berdasarkan laporan dari Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Surabaya pada hari Selasa, 22 April 2025, tinggi gelombang di perairan selatan Jawa Timur, termasuk wilayah Lumajang, mencapai 2 hingga 3 meter dengan kecepatan angin berkisar antara 30 hingga 40 knot. Kondisi cuaca ekstrim ini sangat berbahaya bagi perahu-perahu nelayan tradisional yang umumnya berukuran kecil. Akibatnya, sebagian besar nelayan memilih untuk menambatkan perahu mereka di sepanjang pantai seperti di Pantai Wotgalih dan Pantai Bambang, menunggu hingga cuaca ekstrim mereda.
Dampak Ekonomi dan Upaya Bantuan Bagi Nelayan
Tidak bisa melaut selama beberapa hari tentu saja memberikan pukulan berat bagi perekonomian para nelayan. Ketergantungan pada hasil tangkapan harian membuat mereka kehilangan sumber pendapatan utama. Beberapa nelayan mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait kebutuhan sehari-hari keluarga yang semakin sulit terpenuhi akibat cuaca ekstrim ini.
Menanggapi situasi sulit yang dihadapi para nelayan, Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Perikanan dan Kelautan telah melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyalurkan bantuan. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lumajang, Bapak Aryo Wibowo, saat ditemui di kantornya pada hari Senin, 21 April 2025, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menyalurkan bantuan berupa bahan pangan pokok kepada para nelayan yang terdampak cuaca ekstrim.
“Kami memahami betul kesulitan yang dihadapi para nelayan akibat cuaca ini. Kami sedang berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan agar mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari selama tidak bisa melaut,” ujar Bapak Aryo Wibowo. Beliau juga mengimbau para nelayan untuk terus memantau informasi cuaca ekstrim dari BMKG dan mengutamakan keselamatan.