Sebuah kecelakaan tragis terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Lumajang, Jawa Timur, pada hari Selasa, 29 April 2025, sekitar pukul 06.15 WIB. Sebuah mobil Elf yang membawa rombongan penumpang tertabrak Kereta Api (KA) Penataran jurusan Surabaya-Blitar, mengakibatkan tiga penumpang tewas di lokasi kejadian. Peristiwa nahas ini terjadi di perlintasan kereta api yang terletak di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Menurut saksi mata di lokasi kejadian, mobil Elf dengan nomor polisi N 7890 YZ diduga kurang berhati-hati saat melintasi rel kereta api tanpa palang pintu tersebut. Pada saat bersamaan, KA Penataran melaju kencang dari arah Surabaya menuju Blitar. Tabrakan hebat tak terhindarkan, menyebabkan mobil Elf रिंगsek dan terpental beberapa meter dari rel. Tiga dari tujuh penumpang tewas seketika akibat benturan keras tersebut.
Petugas kepolisian dari Sektor Candipuro yang segera tiba di lokasi kejadian langsung melakukan evakuasi korban dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kepala Polsek Candipuro, AKP Slamet Junaidi, membenarkan adanya kejadian tragis ini. “Benar, telah terjadi kecelakaan antara mobil Elf dan KA Penataran di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Sumbermujur. Tiga penumpang tewas di lokasi, dan empat lainnya mengalami luka-luka dan saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang,” ujarnya saat memberikan keterangan kepada awak media di lokasi kejadian.
Proses evakuasi korban dan bangkai mobil Elf sempat menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi kejadian. Petugas dari Satuan Lalu Lintas Polres Lumajang dibantu warga sekitar berupaya mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang lebih parah. Sementara itu, pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop IX Jember juga telah mengirimkan petugas ke lokasi untuk melakukan investigasi lebih lanjut terkait kecelakaan ini.
Identitas ketiga penumpang tewas berhasil diidentifikasi oleh pihak kepolisian, yaitu atas nama Ahmad (45 tahun), Siti (38 tahun), dan seorang anak laki-laki berusia 7 tahun bernama Farhan. Keempat korban luka-luka masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut. Pihak keluarga korban yang datang ke lokasi kejadian tampak шок dan histeris mengetahui kabar duka tersebut.
Tragedi ini kembali mengingatkan akan pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian saat melintasi perlintasan kereta api, terutama yang tidak dilengkapi dengan palang pintu. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk selalu memastikan kondisi aman sebelum melintasi rel kereta api guna menghindari kejadian serupa terulang kembali. Pemerintah daerah juga diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan melengkapi perlintasan kereta api tanpa palang pintu dengan fasilitas keamanan yang memadai demi keselamatan pengguna jalan.