Momen Santri Lumajang Upacara Bendera dengan Bersarung

Sebuah pemandangan unik dan penuh makna terlihat di Lumajang baru-baru ini, Ratusan santri dari berbagai pondok pesantren setempat menggelar upacara bendera dengan mengenakan sarung, pakaian tradisional yang identik dengan kalangan santri dan masyarakat Indonesia secara umum. Momen kebersamaan ini tidak hanya menunjukkan kekompakan, tetapi juga menjadi simbol identitas, kecintaan terhadap tradisi, dan semangat nasionalisme.

Upacara bendera yang diikuti oleh sekitar 500 santri ini berlangsung di Alun-Alun Kabupaten Lumajang pada Sabtu (17/8/2024) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia. Mereka tampak khidmat mengikuti setiap rangkaian acara, mulai dari pengibaran bendera Merah Putih oleh petugas paskibraka dari kalangan santri, pembacaan teks Pancasila, hingga menyanyikan lagu kebangsaan secara bersama-sama. Pemandangan santri bersarung yang berbaris rapi di tengah alun-alun memberikan nuansa tersendiri dan memperkaya kekayaan visual upacara bendera yang penuh khidmat.

Inisiatif upacara bendera dengan bersarung ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Lumajang dan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) setempat. Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk menanamkan rasa nasionalisme yang kuat sekaligus melestarikan identitas santri yang lekat dengan busana sarung sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. Selain itu, momen ini juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat ukhuwah islamiyah antar santri dari berbagai pesantren yang ada di Lumajang.

Keunikan upacara bendera ini mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak, termasuk Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan tokoh agama serta masyarakat setempat yang turut hadir menyaksikan. Mereka menilai kegiatan ini sebagai contoh positif dalam menyeimbangkan nilai-nilai keagamaan, nasionalisme, dan tradisi yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Potret kebersamaan santri bersarung saat upacara bendera juga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk semakin mencintai tanah air dan melestarikan budayanya yang adiluhung.

Momen ini tidak hanya menjadi catatan sejarah yang membanggakan bagi para santri di Lumajang, tetapi juga menjadi representasi harmoni yang indah antara identitas keagamaan dan semangat kebangsaan. Semangat kebersamaan dan cinta tanah air yang terpancar kuat dari para santri bersarung ini diharapkan dapat terus tumbuh dan mengakar kuat di kalangan generasi muda Indonesia sebagai penerus bangsa.